me

me
I Just Wanna Be Loved

Rabu, 31 Juli 2013

Perjuangan Pendaftaran Sidang Skripsi

Assalammualaikum Wr. Wb. (Sapaan Edisi Ramadhan)

Gua pernah dengar sebuah pepatah modern 'Kalo bikin skripsi gak ampe nangis, itu gak sah'. Ini mah bukan pepatah ya, lebih seperti kutukan skripsi. Dulu, gua gak percaya ama kutukan tersebut, tapi setelah sekarang dijalani gua percaya banget! 200% masbro....

Awal bulan Mei 2013, kami dibagikan daftar nama dosen pembimbing dan gua dibimbing oleh "Pak Slamet". Rumor yang beredar semasa bimbingan, bapaknya akan "iya iya aja", tapi waktu sidang skripsi, doi akan ikut membantai elu! Padahal harusnya pembimbing itu yang membantu mahasiswa bimbingannya ketika sidang. Wah, denger rumor begitu, gua ama temen gua yang lain (Astri, Anita, dan Chika) berasa dilempari batu 1000 Ton. Tekanan mental men. Mana jadwal konsultasinya jam 4-5an sore coba, kami saja pulang kerja jam 5.30. Gak kebayang deh buat bisa nyelesain skripsi tepat waktu kalau misalnya jam bimbingannya aja masih slek gini.

Pertengahan Mei 2013, gua mulai bimbingan skripsi pertama. Doi minta dibawain outline proposal. Pertemuan pertama terlihat sangat kaku antara dirinya dan diri kami. Doi minta dibawakan proposal (bab 1-3) maksimal dalam 1 bulan yang berarti pertengahan juni harus dikumpulkan.

Pertengahan Juni 2013 (telat seminggu dari shedule karena kami dijejali kuis dan kuis serta tugas dan tugas). Mendapati beberapa revisi, gua minta dispensasi dari bapaknya untuk bimbingan jam 6an saja karena gua gak bisa terus-terusan minta ijin dari boss untuk pulang cepet melulu. Lama-lama gua bisa dipecatkan. Alhamdulillah, doi setuju.

26 Juni -4 Juli 2013, kami disibukkan oleh UAS (Semester 8) yang mata kuliahnya sangat membunuh. Akuntansi Perpajakan, Akuntansi Internasional, Ekonomi Mikro, Manajemen Biaya, dll. Jadi, skripsi tidak tersentuh sama sekali.

8 Juli 2013. Kami dihebohkan oleh email dari Ibu Ivon yang menyatakan bahwa, akhir Juli harus kelar skripsinya. Gila gak! di email pada panik semua. Masak iya kami cuma bimbingan skripsi selama 3 bulan (Mei-Juli) padahal anak kelas reguler dibagikan nama dosen pembimbing dari Maret. Mereka yang tidak bekerja diberi waktu 6 bulan, kami yang kerja diberi waktu 3 bulan. Seperti merasakan ketidakadilan yang luar biasa.

Nah, selama bulan Juli, gua gempor2an ke kampus melulu. minimal seminggu sekali! naik ojek biar keburu, ojek langganan. sekali naik Rp 25 ribu. Bangkrut gua.. hiks. Gara2 ngebet nyelesain skripsi, Ultah gua jadi biasa-biasa saja, nothing special. Gua nyaris tiap malam begadang dan sempet beberapa kali telat bangun dan jadinya telat ke kantor. fhufhufhufuf

Hal-hal yang bikin NYESEK!
1. Mau beli data ke dewan riset tapi mereka bilangnya paling cepat 27 Juli 2013 padahal udah minta prioritas dan bayar 30% lebih mahal.
2. Akhirnya cari data sendiri, iseng-iseng input, eh satu hari saja kelar kok. Awalnya pake regresi linear, aplikasinya SPSS, tapi SPSS 11.5 ga kompatibel ama laptop ku. Mau tidak Mau harus donlot dari internet dan prosenya cukup lama.
3. Hasil SPSSnya tidak memuaskan ada autokorelasi positif dan kata internet penyembuhannya dengan menambah data lagi. tapi setelah ditambah malah ada 2 penyakit, autokorelasi positif dan heteroskedastisitas. Mau gila!
4. Gua cari cara penyembuhannya di inet, tapi banyak yang gak jelas tutorialnya. Jadi galau dan sempet nangis. Ampe akhirnya, gua nemuin tutorial yang jelas banget. terima kasih ya Allah.
5. Setelah disembuhin, gua bimbingan ama bapknya, dan bapaknya mau variabel efisiensi bank gua pake rasio BOPO. Ampun deh. hitunga gua ganti dari awal dong.. akhirnya gua turutin aja saran bapaknya.
6. (26 Juli 2013) Setelah diganti dengan rasio BOPO, bapaknya merasa alat analisis gua salah! "mksdnya gimana pak?". "Iya ini harusnya pakai alat regresi PANEL bukan LINIER". Gila gua berasa ditabok kiri kanan ama perkataan bapak itu. Padahal dari awal bimbingan gua udah nanyain, ini regresi biasa apa panel pak? "REGRESI BIASA" gitu jawabannya. eh sekarang doi minta ganti.
akhirnya gua bilanglah begini " Tapi kalau panel saya harus ganti aplikasi, tidak pakai SPSS pak tapi EVIEWS, dan saya tidak punya aplikasi dan cara pengelohan datanya. sementra minggu depan harus dikumpul pak. gimana solusinya pak?".
"Ya sudah, dicoba dulu, kalau ga bisa pakai yang biasa aja"

7. Alhasil, gua gempor-gempor cari donlot eviews gratis di gugel, ampe donlot 3 versi gua. 4, 5 dan 6 (kalau ga salah). Udah ada ni aplikasinya, tapi gua buta. Ngolah datanya gmn caranya? cara import data aja gak ngerti?*nangis lagi*

8. Lagi dan Lagi, gua donlot tutorial di gugel, gua bisa import dan olah data, tapi gua gak ngerti cara interpretasi hasilnya. huaaaaaa

9. Keesokan harinya gua ama lena ke tempat kak arif (senior PPA yang udah lulus, skripsinya pakai eviews juga). Setelah diajari jadi ngerti. Makasi kak Arif.

10. 29 Juli 2013, ketemu sama bapaknya lagi sekalian kasih liat hasil eviews. dan beliau udah setuju tinggal revisi abstrak. Malamnya laptop gua kena virus. firewallnya jebol dan gua nangis2. syukur sepupu gua lagi gak pake laptopnya jadi pinjem punya doi. Doi ampe bela2in anter jam 11 malam loh. berarti banget bantuannya. gua bergadang ampe jam 4 subuh.

11. 30 Juli 2013. gua cuti buat daftar sidang. suwe bgt, form bimbingan gua tinggal di kantor jadi kudu ke kantor buat mbil itu form. Setelah itu, ambis hasil foto dan fotonya jelek sekali, pipi gua tembem :(
Nah, gua kan lagi ngurusin form bebas perpus, dari gedung I ke gedung M. eh waktu ke gedung M gua di omelin, udah tutup besok aja pagi-pagi baru ambil jam 8.30 (orang bsk gua kerja ya. masuknya jam 8) *nangis lagi dalam hati*
setelah itu, gua ketemu pak slamet, minta approval skripsi. setelah itu ke abang fotokopi minta di kopi jadi 3 bagian.

12. 31 Juli 2013, gua ke kantor pagi-pagi banget buat ikutan e-learning biar dapet sertifikat untuk pendaftaran sidang. terus juga melakukan pembayaran sidang. sekitar jam 11 gua pulang (ambil cuti dadakan). Gua ke gedung M ambil form bebas perpus. trus ketemu pak slamet lagi, minta tambahan ttd approval skripsi. trus ambil fotokopian. eh tnyta ada revisi daftar isi. trus print ulang trus di kopi dan minta di jilin oleh abang fotokopinya (mabok mabok dah lu bacanya xixixixix)

13. 31 Juli 2013, sekitar jam 3. gua ketempat pak gito (Admin yang super tidak bersahabat), selesain dokumentasi pendaftaran sidang. dan FINISH.

huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa lega banget rasanya. gua bisa pulkam dengan tenang.............................. terima kasih ya Allah, Orangtua ku, Adek-adekku, Pak Slamet, Kak Arif, Lena, Astri, Kakat, Pak Hendric dan OM GUGEL.  Kalian sangat berjasa!

Minggu, 31 Maret 2013

The Insured Man

Malam minggu jalan kaki bersama ayank ke Mall Central Park ternyata gak kalah romantis ya. Menikmati desiran angin malam bersama asap knalpot motor, mobil dan kopaja. Cewek mana sih yang jaman sekarang masih mau diajak jalan kaki. Setelah dipikir-pikir, nyesel juga kenapa gak naik taxy aja ya, soalnya jauh sih jalan ke CPnya... #wakakaka

Sembari menyusuri pinggiran jalan raya dan disinari gerlap-gerlip cahaya lampu LCD Mall Taman Anggrek..
Doi  : Yank, nyebrangnya jangan keburu-buru, santai aja.
Aku : Nanti ditabrak mobil yank.. kamu tuh jalan jgn ke tengah begitu.. ditabrak loh (Aku menarik lengannya agar doi menjauh dari tengah jalan)
Doi  : Ohh gpp... kan aku udah diasuransikan.
Aku : Ohya.. dapet ganti rugi gitu dong kalo kecelakaan?
Doi  : Iya dong. Pasti!
Aku : Nanti ganti ruginya dikasih ke aku gak sebagai ayank kamu?
Doi  : Oh! Pastilah yank... (tersenyum bangga)
Aku : Oh gituuuuuuuuu (Langsung mendorong badan doi ke tengah jalan)

*Sekedar saran:
1. Pilihlah pria/wanita yang telah diasuransikan
2. Lebih bagus lagi kalo ganti ruginya ke elu
3. Ketika bokek, ajaklah doi jalan di pinggir jalan yang padat akan kendaraan, terus dorong badan doi ke tengah jalan. ATAU ajak doi jalan ke gedung yang tinggi dan dorong doi.
(JUST KIDDING #LOL)


Kamis, 14 Maret 2013

A New Womanizer



M
alam ini Adith berniat main lagi ke kostan ku, “mau curhat”, begitu katanya. Ini bukanlah yang pertama kalinya Adith curhat kepadaku. Aku bahkan sudah bisa menembak isi curhatannya nanti. Pasti mengenai Tasya, Tasya dan Tasya lagi. Kau pasti juga akan bosan mendengarkan curhatannya jika menjadi aku.

“Tok tok!”, Seseorang mengetuk pintu kamar kostanku dan pasti seseorang itu adalah Adith. “Ya sebentar”, ujarku sembari mendekati pintu dan membukanya. Adith berdiri di depan pintu kostanku dengan mengenakan kaos putih yang dilapisi jaket merah favorite-nya.

Adith, pria yang berusia 20 tahun, memiliki tinggi badan 185 cm dengan postur badan yang tergolong mantap karena dia adalah olahragawan. Basket, sepak bola, bulu tangkis dan tenis meja selalu rutin ia lakukan tiap minggu.  Selain itu, ia juga aktif di berbagai organisasi seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), organisasi keagamaan, dan organisasi sosial. Sesungguhnya wajahnya tergolong cukup manis jika tidak ada lubang bekas jerawat di kedua pipinya. Ketika dia melemparkan sebuah senyuman, dunia akan terasa damai.
Adith memiliki pacar, ups, mantan pacar statusnya sekarang. Namanya Tasya. Wanita berwajah sunda ini memutuskan hubungannya dengan berbagai alasan seperti dia bosan dengan Adith, Adith tidak sayang dirinya, Adith tidak kangen dirinya, dan berbagai alasan lain yang menurut Adith sangat konyol dan tidak masuk akal. Adith memiliki hipotesisnya sendiri, ia yakin bahwa Tasya memiliki pria lain sehingga mengarang masalah supaya bisa putus dengannya. 
       Tasya sangat pintar menurutku. Ia memanfaatkan sifat Adith yang emosional dan terus-menerus memancing kemarahan Adith. Akhirnya, Adith tidak dapat menahan emosinya dan ia setuju untuk mengakhiri hubungan mereka. Walaupun ia telah putus sejak 3 bulan yang lalu, hingga sekarang Adith masih tidak bisa melupakan Tasya. Bagaimana Adith bisa melupakannya jika Adith selalu mengepoin Facebook Tasya, bahkan Adith rela membuat akun Twitter untuk melampiaskan rasa kekepoannya.