M
|
alam
ini Adith berniat main lagi ke kostan ku, “mau curhat”, begitu katanya. Ini
bukanlah yang pertama kalinya Adith curhat kepadaku. Aku bahkan sudah bisa menembak
isi curhatannya nanti. Pasti
mengenai Tasya, Tasya dan Tasya lagi. Kau pasti juga akan bosan mendengarkan
curhatannya jika menjadi aku.
“Tok tok!”, Seseorang mengetuk pintu kamar kostanku dan
pasti seseorang itu adalah Adith. “Ya sebentar”, ujarku sembari mendekati pintu
dan membukanya. Adith berdiri di depan pintu kostanku dengan mengenakan kaos
putih yang dilapisi jaket merah favorite-nya.
Adith, pria yang berusia 20 tahun, memiliki tinggi badan 185
cm dengan postur badan yang tergolong mantap karena dia adalah olahragawan. Basket,
sepak bola, bulu tangkis dan tenis meja selalu rutin ia lakukan tiap minggu. Selain itu, ia juga aktif di berbagai
organisasi seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), organisasi keagamaan, dan
organisasi sosial. Sesungguhnya wajahnya tergolong cukup manis jika tidak
ada lubang
bekas jerawat di kedua pipinya. Ketika dia melemparkan sebuah senyuman, dunia akan terasa damai.
Adith memiliki pacar, ups, mantan pacar statusnya sekarang.
Namanya Tasya. Wanita berwajah sunda ini memutuskan hubungannya dengan berbagai
alasan seperti dia bosan dengan Adith, Adith tidak sayang dirinya, Adith tidak
kangen dirinya, dan berbagai alasan lain yang menurut Adith sangat konyol dan
tidak masuk akal. Adith memiliki hipotesisnya sendiri, ia yakin bahwa Tasya
memiliki pria lain sehingga mengarang masalah supaya bisa putus dengannya.
Tasya sangat pintar menurutku. Ia memanfaatkan sifat Adith yang emosional dan terus-menerus memancing kemarahan Adith. Akhirnya, Adith tidak dapat menahan emosinya dan ia setuju untuk mengakhiri hubungan mereka. Walaupun ia telah putus sejak 3 bulan yang lalu, hingga sekarang Adith masih tidak bisa melupakan Tasya. Bagaimana Adith bisa melupakannya jika Adith selalu mengepoin Facebook Tasya, bahkan Adith rela membuat akun Twitter untuk melampiaskan rasa kekepoannya.
Tasya sangat pintar menurutku. Ia memanfaatkan sifat Adith yang emosional dan terus-menerus memancing kemarahan Adith. Akhirnya, Adith tidak dapat menahan emosinya dan ia setuju untuk mengakhiri hubungan mereka. Walaupun ia telah putus sejak 3 bulan yang lalu, hingga sekarang Adith masih tidak bisa melupakan Tasya. Bagaimana Adith bisa melupakannya jika Adith selalu mengepoin Facebook Tasya, bahkan Adith rela membuat akun Twitter untuk melampiaskan rasa kekepoannya.
“Kata Via, Tasya membeli Blackberry. Pasti untuk komunikasi dengan pria itu”, kata Adith menggebu-gebu setelah memasuki kamarku. “Apa aku beli BB juga ya?”
“Untuk apa, Dith? Bukannya kamu tidak tertarik pakai BB ya?
Kamu masih gak puas kepoin dia di Facebook dan Twitter?”, Tanya ku.
“Facebookku di-remove
oleh Tasya”.
“Itu tandanya dia tidak suka dikepoin”.
“Aku cuma ingin membuktikan bahwa hipotesis aku benar. Aku ingin buktikan
kalo dia punya pria baru.Hanya itu saja!”
“Sudah
lah dith, kamu harus bisa mengikhlaskan dia. Toh dengan kamu punya bukti, dia
juga tidak akan kembali kepada mu”.
“….”
Adith terdiam. Sepertinya
dia memahami maksudku. Menurutku
kemahalan kalau dia sampai harus memakai BB hanya untuk mengepoin Tasya,
padahal dia sendiri tidak suka memakai BB.
***
Beberapa hari kemudian, secara tidak sengaja aku bertemu
dengan Adith di kantin kampus. Ia sedikit kaget bertemu denganku. AHA! Aku tahu
apa yang membuatnya ketakutan bertemu denganku. Ternyata tangannya sedang
menggengam BB. Ia
benar-benar membeli BB untuk mengepoi wanita itu.
“Pakai BB nih sekarang?”,sindirku.
“Ehm Iya. Teman-teman pada rekomendasi BB” Ujarnya ngeles.
“Oh..”
“Ocin, kita bisa ngobrol bentar?” katanya.
Kamipun duduk di kursi kantin yang bentuknya memanjang. Dia duduk tepat di
depanku.
“Ocin. Aku
telah menemukan buktinya. Ini
lihat foto mereka”, Adith menyodorkan ponselnya ke wajahku. Ada foto Tasya
bersama pria lain. Mereka berdiri di depan Changi Airport. Berlibur bersama aku
rasa. “Lihat,
mereka pergi berlibur ke Singapore, padahal dulu aku sering mengajaknya berlibur
ke sana, tapi ia selalu menolak.”
“Pria itu siapa dith? Kamu kenal?”. Adith menggelengkan
kepalanya.
“Tapi aku telah mencurigai pria itu sejak lama.Pria itu
sering muncul di timeline facebook
Tasya. Ia sering memuji-muji Tasya.”
“Kamu pernah ngomong ini ke Tasya?”
“Sudah. Aku
pernah komplain kedekatan mereka di facebook. Tasya bilang mereka hanya teman
biasa.”
“kamu langsung percaya?” Tanyaku heran.
“Tentu saja tidak. Tapi, aku bisa protes apa? Aku tidak
punya bukti yang kuat dan Tasya tipe wanita yang tidak suka dikekang. Malahan aku tertuduh over-protektif.” Ceritanya
sampai menghela napas panjang. “Ada bukti lain, waktu dia ulang tahun, ia
pernah mendapatkan kiriman boneka beruang dari temannya. Ketika aku menanyai
itu dari siapa, ia tampak canggung, lalu mengakui bahwa itu dari temannya yang
bernama Sisca. Sekarang aku tahu bahwa kado itu dikirim oleh pria ini. Tak aku sangka
Tasya tega membohongiku!”
“Mungkin dia tahu, kalo kamu akan kesal jika tau boneka
tersebut dari pria itu. Makanya ia menyembunyikannya. Ia tak mungkin membuang
kado yang berasal dari temannya, tapi ia juga tidak ingin menyakitimu.”
“Sekarang ketika terbongkar rasanya lebih sakit, Ocin.Pasti
pria itu telah lama mendekati Tasya dan secara perlahan-lahan merebut Tasya
dariku. Lihatlah! Semenjak aku putus, Pria itu semakin eksis saja di Facebook
dan Twitter Tasya.”
“….”
“Emangnya dia pikir, dia sendiri yang bisa rebut pacar
orang? Aku juga bisa. Biar semuanya tahu
gimana sakitnya ketika pacarnya direbut oleh orang lain.”
***
Well,
sebaiknya aku memperkenalan diriku siapa. Kau tak perlu mengetahui siapa namaku
sebenarnya. Namun, aku sering dipanggil dengan OCIN singkatan dari dOkter CINta.
Tentu saja ini tidak gratis kawan, “There
is no such a free lunch”. Setiap konsultasi ada bayarannnya. Pembayaran dapat dilakukan 50% dimuka dan
pelunasannya 50% dibayarkan ketika konsultasi berakhir. Untuk tarif
konsultasinya sangat bervariasi tergantung seberapa dalam kegalauan doi.
Kerjaan aku tidak mencomblangkan si A dengan si B, tetapi
membantu si A melupakan si B ketika hubungan mereka sudah berakhir. Aku wajib
menemani si A yang penuh kegalauan. Meyakinkan si A bahwa ia pantas mendapatkan
wanita yang lebih baik. Mendengarkan keluhan-keluhan yang sama setiap harinya. Menemani
dia makan ketika dia butuh teman makan. Aku adalah teman sementaranya hingga ia
menemukan pacar yang baru.
Drrrt Drrrt
Aku mendapati sebuah pesan masuk dan ternyata dari Adith :
Ocin, udah aku transfer ya pelunasannya. Terima kasih dukungannya
selama ini.
Sudah nyaris 4 bulan Adith berkonsultasi denganku. Konsultasi terlama
yang pernah ada. Entah bagaimana, akhirnya ia merasa yakin untuk melepaskan
Tasya bersama pria barunya. Akhir-akhir ini aku sering melihatnya bersama
mahasiswi baru di kampus. Berita yang sangat bagus! Obat yang terbaik supaya
kita melupakan mantan, biasanya dengan mencari pasangan baru. Ini lah yang
kebanyakan wanita lakukan. Kenapa wanita yang baru putus bisa cepat mendapatkan
pria baru? Bukan karena dia brengsek sehingga ia dengan mudah melupakan
mantannya, melainkan karena ini salah satu cara yang dapat ia lakukan untuk
melupakan mantannya.
Sebenarnya, Adith sendiri tidak pernah menceritakan bahwa ia
telah memiliki wanita baru. Namun, aku sendiri yang mencari tahu tentang hal
ini. Meskipun konsultasi telah berakhir, bukan berarti pengawasanku juga telah
berakhir. Aku tetap memantau mereka yang pernah berkonsultasi denganku setidaknya
selama 4 bulan setelah masa konsultasi berakhir. Aku hanya ingin memastikan
bahwa konsultasi yang aku berikan benar-benar membantu mereka bukannya menambah
kegalauan mereka. Konsultasi yang aku berikan membuat hubungannya yang baru
menjadi lebih bahagia dan lebih berwarna.
***
6 bulan kemudian…
Setelah masa konsultasi Adith berakhir, aku sempat menutup
bisnis konsultasi cintaku selama 6 bulan. Alasannya karena aku ingin fokus
menyelesaikan skripsi. Meskipun aku tidak mengawasi kelanjutan cerita Adith dan
pacar barunya, aku yakin dia masih bertahan dengan wanita barunya tersebut
seperti halnya pelanggan-pelangganku yang lain.
Hari ini aku berniat memborong sejumlah buku dari
Gramedia. Aku sangat suka membaca buku terutama yang berbau motivasi dan penuh
kisah cinta romantis. Setelah sampai di Gramedia, aku membeli beberapa buah
buku, salah satunya berjudul ‘Warm Bodies’
karangan Isaac Marion. Novel yang
menceritakan kisah seorang zombie yang jatuh cinta kepada manusia. Sangat romantis
dan lucu. Novel ini akhirnya difilmkan dengan sangat bagus. Kalian patut membaca
dan menonton film ini.
Seperti biasa, antrian kasir selalu panjang di kala weekend. Setidaknya ada 3 orang
yang mengantri di depanku. Orang pertama adalah pria tinggi bersama wanitanya
yang mungil. Pria ini mengenakan jaket merah. Setelah pria ini selesai melakukan
pembayarannya, ia membalikkan badannya. Aku mengenalinya! Itu Adith!
“hai Adith!” sapaku sambil tersenyum.
“hai Ocin!” katanya tak kalah antusias.
“Siapa itu, sayang?” Tanya wanita mungil disebelahnya
“teman kampus..” Jawab Adith.
“Winnie”,
wanita itu menyodorkan tangannya.
“Ocin” , aku
menjabat tangannya.
Setelah bersalam dengan wanitanya, mereka pun beranjak
pergi. Aku menyadari sesuatu yang aneh. Wanita barusan bukanlah mahasiswi baru
yang ia dekati 6 bulan yang lalu. Ini adalah wanita lain. Aku merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Astaga!
Sesampainya di kostan, aku langsung menyalakan laptopku dan
aku langsung memasuksi situs facebook, twitter dkk. Aku terbelalak kaget!
Tenyata itu adalah wanitanya yang ke 4 setelah Tasya. WOOW kenapa Adith jadi playboy begini. Fakta yang lebih
mengagetkan lagi, Adith mendekati wanita yang sudah memiliki pacar. Ia sengaja
merebut pacar orang.
Aku mendadak teringat ucapannya beberapa bulan yang lalu
“Emangnya dia pikir, dia sendiri yang bisa rebut pacar
orang? Aku juga bisa. Biar semuanya tau gimana sakitnya ketika pacarnya direbut
oleh orang lain.”
Ternyata Adith
tidak bermain-main dengan ucapannya yang satu itu. Dia benar-benar jadi perebut
pacar orang. Aduh, apa yang harus aku lakukan?
***
Keesokan harinya setelah selesai kuliah jam 11.00, aku
langsung menemui Adith di kantin. Aku harus berbicara dengannya. Adith adalah
pria baik dan dia seharusnya tidak menjadi playboy yang merebut pacar orang. Entah mengapa aku
merasa bertanggung jawab atas semua ini.
“Tumben Ocin?”, tanyanya sambil meminum jus mangga.
“Iya.. “ kataku sambil duduk di depannya. “ada yang ingin
aku bicarakan”.
“Ohya. Jangan bilang sekarang malah kamu yang mau berkonsultasi”, ujarnya
meledekku “gak gratis loh!”
“Kamu kenal wanita ini?” aku mengeluarkan foto wanita yang
pertama kali ia dekati setelah ia putus dari Tasya. Foto ukuran 4x6 itu aku
taruh di meja menghadapnya agar ia mudah melihatnnya.
“Oh dia. Namanya Yuri.Kenapa? Aku telah lama putus
dengannya? Apa dia berkonsultasi dengan mu?” katanya santai.
“kalau pria ini kamu kenal?” aku menyodorkan poto lain lagi.
“Itu Edo! Mantannya Yuri”
Aku kemudian menyodorkan beberapa foto wanita lain yang
pernah dia pacari berserta foto-foto pria lain.
“Itu Fita dan Itu Tio mantannya”
"Itu Iren dan Itu Yohannes mantannya"
"Itu Viona dan Itu Cavin mantannya"
"Itu Viona dan Itu Cavin mantannya"
“Ada apa sih Ocin? Ada masalah dengan mereka?”, Tanya Adith
penasaran.
“Tidak ada yang salah dengan mereka! Yang salah itu kamu Adith. Kamu tahu
bagaimana sakitnya wanitamu direbut pria lain. Tapi kamu justru melampiaskan
ini kepada pria lain.” Ujarku kesal. Aku merasakan keningku berkerut dan
wajahku mulai memerah padam.
"Ayo Adith, beri aku penjelasan. Jangan kecewakan aku sebagai
dokter cintamu. Tolonglah." Aku berbisik dalam
hati.
“Awalnya aku hanya iseng, tapi ternyata ini seru juga” Adith
nyengir
“….”
BYUUUUUUR!
Aku menyirami wajah adith dengan es teh manis pesananku. Entah kenapa aku jadi lepas control. Aku merasa kesal sekali. Tahu begini, aku pesan teh panas. Biar mukanya kepanasan! Adith terdiam kaget. Aku mengambil tasku dan meninggalkan dia sendirian.
Aku menyirami wajah adith dengan es teh manis pesananku. Entah kenapa aku jadi lepas control. Aku merasa kesal sekali. Tahu begini, aku pesan teh panas. Biar mukanya kepanasan! Adith terdiam kaget. Aku mengambil tasku dan meninggalkan dia sendirian.
***
Beberapa hari setelah kejadian tersebut, aku tidak pernah
bertemu dengan Adith lagi. Kabar yang terakhir aku dengar dari temanku adalah
Adith dicampakan oleh Winnie. Winnie
lebih memilih untuk kembali bersama mantannya. Adith terlihat
terpukul dan gosipnya dia tidak ingin bermain-main lagi dengan perasaan. Ia akan
menunggu wanita yang tepat untuk dirinya kelak dan tentu saja tidak akan
merebut pacar orang lain.
“Maaf ya Ocin. Aku menyesal” begitu pesan bbm darinya di
hari yang sama setelah aku menyiraminya dengan segelas es teh manis.
Mungkin ini menjadi tamparan keras bagi dirinya sehingga dia
tidak akan merebut pacar orang lain.
---- 3 Bulan berikutnya ----
“OCIN!” aku spontan menoleh ke belakang ketika ada yang
memanggil namaku. Adith
ternyata. Ia
tersenyum dan melangkah mendekatiku.
“Jalan-jalan di Mall sendirian ni?” tanyanya basa-basi dan
aku hanya menganggukan kepalaku.
“Maaf ya kejadian tempo dulu…” katanya tulus
“Maaf juga ya
.. sudah menyiramimu minuman.. aku gak bisa menahan
emosi” ujarku malu.
“Gpp, aku jadi sadar kalau tindakan aku salah”
“Itu siapa?”Tanya ku melihat gadis berparas cina yang
berdiri di sebelahnya.
“Meimei. Wanita
pilihan hatiku”.Katanya mantap.Aku melihat wajah Meimei merah merona karena malu. Sementara aku sendiri
geli mendengar gombalan tersebut.Mau muntah. Hoek
“Wah..semoga langgeng ya…” kataku senang. Akhirnya dia bisa
mendapatkan wanitanya sendiri tanpa harus merebut pacar orang.Kini aku bangga
pernah menjadi Ocinnya Adith.
***
“Maaf terlambat!” kata pria yang mengenakan kaos biru muda. Wajahnya penuh
keringat dan napasnya tersendat-sendat.“Ban motorku bocor” jelasnya.
“Gpp…” aku menyodorkannya segelas teh hijau hangat.Walaupun
dia sudah telat 1 jam, menurutku tidak masalah.Pelanggan adalah raja.
Pria berwajah cina ini bernama Nicko.Ia adalah karyawan bank
swasta yang terkemuka di Indonesia. Ia berani bayar mahal untuk konsultasi
cintanya. Makanya aku tidak mempermasalahkan keterlambatannya meskipun sudah 1
jam.
“Sebenarnya aku telah 2 bulan diputusin pacarku, tapi aku
tidak bisa melupakannya begitu saja. Bagaimana ya ocin? Aku lihat di website
kamu kalau kamu
biasa menangani kegalauan seperti ini. Bisakah kau membantuku untuk melupakannya?”
“Well, kenapa kalian
bisa putus? Ada masalah apa?”
“Dia selingkuh dengan pria lain dan pria itu adalah juniorku
di club basket” Nicko menghela napasnya.
“terus kamu yang memutuskannya?” tanyaku
“Tidak! Dia
yang meninggalkanku. Dia lebih memilih pria itu”
“Intinya pacar kamu direbut oleh junior mu?” Tanyaku lebih dalam
dan dia menganggukan kepalanya.
Ini fotonya, ia menyodorkan selembar foto kepadaku. Aku
mengamati wanita berambut sebahu ini.Cantik dan berparas cina. TUNGGU DULU!!
Sepertinya aku mengenali wanita ini! Dia kan MEIMEI pacar barunya Adith!
ASTAGA! JADI SELAMA INI ADITH TIDAK BERUBAH.
ADITH TETAP PLAYBOY!!!!!!!!!
----- THE END ----
Tidak ada komentar:
Posting Komentar