Suatu hari, sebut saja pria ini ‘Bebek’. Well, singkat
cerita ini Bebek lagi PDKT ama aku (menurut aku begitu, tau dah menurut
bebeknya). Dia dengan pedenya mengajakku nonton ‘Step Up 2’ dan aku dengan
centilnya menerima tawaran itu. Akhirnya kami berdua pergi nonton dengan
malu-malu kucing.
Aku mengenakan jaket pink norak ,jeans biru dan sepatu flat
putih, sungguh sederhana. Aku lupa bebek pake baju apa, kalau tidak salah dia
mengenakan kaos merah marun berkerah, dipadu dengan jeans hitam dan sepatu
sport putih yang katanya sepatu itu sepatu bermerek yang mahal dan dia mampu
membelinya setelah ada diskon. Katanya lagi, Sepatu itu ringan dipakai dan asik
diajak loncat ketika main basket. Selain itu sepatu itu menambah tinggi
badannya sebesar 3 cm (semacam heels cowok ya?)
Setelah membeli tiket nonton, seperti yang biasa dilakukan
sejuta cowok lain, potongan tiket itu diserahkan kepada cewek. Diapun menyerahkan
potongan tiket itu kepadaku. Entah apa tujuan cowok-cowok ini, apa cewek mirip
tong sampah ya? *frontal* hehehe
Aku masih ingat, dia duduk tepat disebelah kananku (yaiyalah masak duduk dibelakang mu). Ditengah serunya film berlangsung,
Bebek : “Dingin gak?” *menoleh arah ku*
Aku : “Nggak kok” *tetap menatap layar bioskop
Bebek : “....”
5 menit kemudian,
Bebek : “Dingin gak?*menoleh lagi*
Aku : “Nggak kok” *masih menatap layar*
Bebek : “....”
5 menit kemudian,
Bebek : “Masak sih gak dingin?” *menoleh untuk sekian
kalinya*
Aku : “Beneran kok. Gak dingin. Kan aku pakai jaket”*aku
tersenyum menatapnya*
Bebek : “....”
5 menit kemudian,
Bebek menyenggol lenganku,
Aku berpaling melihatnya. “Ya?”
Dia tersenyum tak berbicara. Tapi ada yang aneh. Tangan kirinya
menadah di atas senderan lengan kursi. Menadah itu tidak aneh kawan, walaupun
jatuhnya mirip pengemis yang meminta-minta. Yang aneh itu tangannya bergerak-gerak
misterius. Seperti mengatup terbuka, mengatup dan terbuka lagi. Aku berpikir
keras, kenapa tangannya bergerak begitu ya? Karena tidak mendapatkan
jawabannya, akupun mengalihkan pandanganku kembali ke layar. Film ini seru!
5 menit kemudian,
Bebek menyenggol lagi dan tangannya kirinya tetap bergerak
misterius. Kali ini aku benar-benar bingung. Pasti ini bahasa isyarat. Namun apa
artinya?Kenapa tangannya begitu?Dia pasti minta sesuatu, tapi apa? APA? APA?
AHA! Aku mendapatkan jawabannya. Maka dengan pedenya aku
meronggoh tasku, mengeluarkan tiket nonton dan meletakan kedua tiket tersebut
di atas tangan kirinya yang aneh. Dia spontan meluruskan badannya. Lalu memperhatikan
potongan kertas tersebut. Sedetik kemudian, dia membagi tiket itu,menyerahkan 1
tiket kepadaku dan 1 tiket lainnya dia simpan. Ternyata dia mau tiket...
fiuuuuh
5 menit kemudian (Lagi dan Lagi)
Bebek menyeggolku dan aku berpaling melihatnya, TANGAN
KIRInya masih bergerak misterius. ASTAGA! Dia mau apa?? *menangis darah*
Otakku berpikir keras.
Masa iya dia minta uang tiket?
Gak mungkin*menggeleng2
dalam hati*
Setelah bengong dengan SUPER BEGO beberapa menit,
akhirnya dia bersuara,
“Give your hand to me” (Kata-kata ini akan ku ingat sampe
nenek2)
Ternyata yang dia mau dari tadi itu Tanganku! Bukan tiket! Bukan
Uang tiket! GUBRAK!
***
Omaigat! Aku benar-benar merasa bodoh. Setelah aku kembali
ke kostan. Aku mulai mencerna kejadian yang barusan berlalu dan aku baru
mendapatkan korelasi semua kejadian aneh. Dan aku merasa super bodoh dan tidak
peka.Pantas saja dia berkali-kali bertanya apakah aku dingin.
Mungkin ini harapannya:
Reka ulang kejadian...
Bebek : “Dingin gak?” *menoleh arah ku*
Aku : “He’eh” *pasang muka sok manja dan mengigil*
Bebek : “Sini tangannya, biar aku hangatin”
(Mission Done!)
Sayang sekali aku mengenakan jaket tebal sehingga boro-boro
merasa dingin, yang ada aku kepanasan saat itu.
Karena misi tidak berjalan lancar, dia mulai memikirkan cara
lain. Yaitu dengan menyenggol lenganku dan tangan kirinya menadah dengan
gerakan mengatup terbuka. Mungkin dia berharap aku langsung mengenggam
tangannya dengan lembut. TAPI Sayang sekali aku tidak mengerti bahasa Isyarat
dan dengan polosnya aku malah menyerahkan potongan tiket nonton.
Karena 2nd misson juga Failed. Dia dengan tegas mengatakan “Give
your hand to me!”.
Maaf ya bebek, aku emang agak oneng kalo masalah gitu. Aku memang
tidak peka. Jika maksud mu adalah A maka dengan tegas katakan A. Biar orang
gak pikir kemana-mana. To the point aja.
Sekedar info, walaupun dia sudah dengan tegas mengatakan ‘Give
your hand to me’, But I didn’t give my hand to him. Kesimpulannya semua misi bebek GAGAL dan dia pulang dengan kecewa. Aku bisa melihat kekecewaannya dari cara
duduknya yang tersender lemas di taxy saat pulang. HAHA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar