me

me
I Just Wanna Be Loved

Rabu, 29 Agustus 2012

Tehnisi Pintar


Fiuh... Hari ini jadi Tukang bangunan dadakan. Paku dinding sini, paku dinding sana. ‘TOK! TOK! TOK!’.
Ternyata aku cukup tangguh untuk menjadi tukang bangunan. Buktinya Paku tertancap dengan mantap tanpa bergoyang. Tak hanya menjadi tukang paku kawan. Aku juga cukup ahli dalam bongkar pasang mesin. Keren kan aku! #songong (padahal yang dibongkar pasang hanya sebuah kipas angin butut, hehehe)

Pasalnya begini. Dalam rangka penghematan Uang, maka dengan teguh aku putuskan untuk pindah dari kamar AC ke NON AC. Cukup berat karena walaupun kamar yang lama kecil, ia sangat adem, nyamaaaan sekaaaaliiii. Kalau udah masuk kamar bakal betah dah. Tapi tapi sekarang aku sudah pindah ke NON AC. Kamarnya jauh lebih besar. Nyaris 2x kamar sebelumnya dan plus kamar mandi di dalam. Kelebihan lainnya aku bisa hemat 400 rb tiap bulan kawan! 400 rb! Sekali lagi! 400 RIBUUUUUUUU!!!!!

Mungkin bagi Anda 400 rb adalah uang kecil bagaikan upil di dalam hidung, tapi 400 rb bagiku seperti liur di dalam mulut (apa hubungannya coba!). Dengan 400 rb aku bisa bayar kursus Piano 1 bulan di Yamaha. Dengan 400 rb aku bisa beli berbungkus-bungkus cokelat bueno.. emm yumm.. Dengan 400 rb aku bisa beli bermangkok-mangkok Tekwan... emm yumm... (Aduh jadi Mupeng)
Skip masalah penghematan!

Oleh karena kamarku Non AC, makanya aku berusaha kembali memasang kipas angin yang pernah aku bongkar sebelumnya. Asik sekali kalau sudah main sama obeng. jiahh

Entah sejak kapan aku sangat senang bongkar pasang barang elektronik. Dari SMA? SMP? Atau SD? Mungkin TK? Bisa jadi sebelum lahir (Makin ngaco). Barang yang aku bongkar, terbongkar dengan sukses dan terpasang dengan sukses juga. Thanks GOD. Terpasang dengan sukses belum tentu bisa nyala dengan sukses juga loh!

Kelas 1 SMP-- di SMPku lagi demam dengan namanya kamus elektronik. Sebut saja mereknya Alfalink (#ehh). Aku memakai Alfalink seenak jidat,hingga akhirnya Alfalinkku rusak. Ada satu garis yang hilang di layar sehingga ketika kamu mengetik angka 8, yang terbaca adalah 0 (garis tengahnya tidak muncul). Karena aku cukup kepo dan sotoi. Dengan bermodalkan Obeng kecil hasil curian,  Aku pun membongkarnya. Berusaha memahami rangkaian listrik di dalam alfalink. Aku sangat yakin pasti bagian screennya yang rusak, sepertinya ada sebuah rangkaian konduktor yang tidak berjalan baik. Dan benar saja. Ada satu konduktor yang terlepas dengan kurang ajar dari screen Alfalink.

Maka hal yang dapat dilakukan adalah berdoa kepada yang maha kuasa. Pasrah kan diri kepadaNya. Minta mukzijat dariNya (Sok Religius! Plus Ngaco!)

Tenang aku tidak sereligius itu. Tapi aku bawa itu alfalink ke Mbah dukun karena aku yakin pasti ada orang sirik yang menyantet alfalinkku. Pasti ini kerjaan setan! Dedemit! Atau apalah! (Makin ngaco!)
Tenang sahabat, aku tidak sebodoh itu sehingga pergi ke dukun dan membawa alfalink hanya karena konduktornya terputus. Tindakan yang cerdas adalah menyambungkan Konduktor tersebut kepada tempatnya (Betul? Aku yakin ahli Teknik Elektro juga setuju dengan solusi ini). Aku pun segera mengambil peralatan tambahan. Aku mengambil sebuah alat yang bisa menyatukan kembali barang yang terpisah. Yaitu ‘LEM ALTECO’. Sungguh pilihan yang cerdas! Aku meneteskan 1 cc lem Alteco ke dalam konduktor yang terpisah. Sesuai harapan sih, Konduktor tersambung pada tempat yang tepat dan sangat lekaaaaat (tak terpisahkan satu sama lain, bahkan tanganku sempat ikut menempel beberapa detik.)

Setelah itu, aku pasang kembali bersama baterainya. Yang terjadi adalah. Tidak ada lagi garis yang terputus yang membuat angka 8 menjadi angka 0. Tidak ada kawan! SUKSES???????

Jawabannya tidak kawan! Gagal total!
Jangankan mengharapkan angka 8 muncul ketika mengetik angka 8, bahkan angka 0 pun tidak ada! Layar Alfalink menjadi kosong. Bersiiiiiiih!! Ketik A (kosong) ketik B (kosong) terus ampe ketik Z (Tetap kosong)

Kesimpulan .... jangan coba-coba memakai Alteco sebagai penyambung konduktor. Pakai lah alteco sebagai penyambung pecahan Vas bunga. Tidak untuk Konduktor! Tidak untuk Kabel!

Alfalink bukan hanya korban satu-satunya. Korban lain adalah Kalkulator casio. Kalkulator tersebut mendadak redup. Kelap kelip (udah kea bintang loh!). Karena posisinya aku lagi di sekolah dan tidak punya obeng. Maka hal yang aku lakukan adalah Membanting kalkulator tsb ke meja. Banting sekali belum hidup. Banting terus- menerus dan tetap tidak hidup. sesampai di rumah, kata mama, pasti itu habis batterai, karena kelap kelip itu ciri-ciri energi batterainya habis. Tapi sayang sekali, walaupun sudah diganti baterainya, tetap tidak nyala. Setelah di cek, ada sparepart yang copot. Pasti karena dibanting-banting -___-“

Tidak ada komentar:

Posting Komentar